
Gemericik bening air kali
ditepian dusunku yang asri
lengkung seperti alis gadis ayu berseri
tempat anak-anak bermain dan membasuh diri
Undakan tinggi pematang menyerupai dinding
riuh anak berlari melompat terjun kedalam kedung
ciptakan lingkaran air berlomba ketepian bibir tebing
batu timbul tenggelam dimainkan ombak bergulung
Di sebelah timur kokoh berdiri merbabu dan merapi
disela dua gunung senyum matahari menyapa pagi
sebelum pucuk daun-daun kesat dari butiran embun
yang ikhlas menitik jatuh disawah para petani
Barisan bukit menoreh memanjang disudut barat
memagar anggun rimbun dusunku begitu kuat
lelah sang surya menemani hari bergerak pulang
berjajar panjang itik berlari menuju kandang
Gemericik bening air kali
ditepian dusunku kini tiada lagi
berganti pekat ikan kerang pun mati
jadikan bendungan limbah kemasan industri
Kini merbabu dan merapi menatap pilu
tak terlihat lagi gesit tangan petani menuai padi
semua batang dan daunnya kering lunglai layu
karena harapan hidupnya dibajak racun polosi