Ditaman Seribu Bunga Aku Menunggu
saat itu, bukan parasmu yang membiusku,
bukan pula suaramu, atau indahnya lekuk tubuhmu,
tetapi kedewasaanmulah yang menimang hasratku,
cita citaku bertumpu padamu,
hati mengajakku tuk menyapamu,
sapaan taman seribu bunga,
dan dirimupun membuka segenap pintu2nya,
bersama sang waktu tumbuh subur disekelilingnya benih bunga cinta,
tetapi darimana datangnya luka,
kau berlalu dan tak kembali,
meninggalkan taman seribu bunga cinta
bunga cita cita, kini bungaku layu,
kini taman itu gersang, kini hanya hujan air mata,
kini pintu taman tertutup rapat,
kini wangi bungaku menikam ulu hati,
kembalilah bidadari surgaku,
bawa pula bunga cinta yg bermekaran,
aku rindu warna warni bungamu,
aku rindu saat kau menjadi dewi dlam taman seribu bunga,
taman sejuta impian, taman taman yg bercahya,
kembalilah, sertakan pula jiwa sucimu demi menyempurnakan hakikat ruh ku.