SENDIRI

Hidupnya tambah sepi, tambah hampa
Malam apa lagi
Ia memekik ngeri
Dicekik kesunyian kamarnya

Ia membenci. Dirinya dari segala
Yang minta perempuan untuk kawannya

Bahaya dari tiap sudut. Mendekat juga
Dalam ketakukan-menanti ia menyebut satu nama

Terkejut ia terduduk. Siapa memanggil itu?
Ah! Lemah lesu ia tersedu: Ibu! Ibu!

Februari 1943
Bantu kami menyebarkan artikel diatas dengan menekan tombol LIKE / Tweet / Plus 1. Terima kasih
"SENDIRI" was posted by: Kumpulan Puisi-Puisi Menarik blogs, under category Chairil Anwarkhairil Anwar and permalinks http://toppuisi.blogspot.com/2008/11/sendiri.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, , Sabtu, November 01, 2008.

Comments :