Sampai kapan jalan mesti didaki
Untuk permata nan terus dicari
Akankah waktu menyibakkan tabir?
Akankah takdir tersenyum hadir?
Kulihat puspa seroja sehasta jaraknya
Wahai dewi, yang namanya tertera di kelopaknya
Adakah pintu surga kau yang membawa kuncinya?
Untuk kehormatan yang ingin kujaga
Satu mimpi yang masih dinanti
Satu iman yang harus digenapkan
O, biduk bahtera yang lelah bersauh
Kemanakah kemudi berpulang berlabuh?
Jika kata sudahlah sia
Jika air mata tak lagi ada
Untuk ungkapkan beban disimpan dalam
Oleh sunyi sepi, di malam tiada rembulan
Sebab ini bukan lagi rasa
Melainkan keyakinan tanpa sesalan
Jakarta, 5 Juni 2006
Sumber: pecintasyair.blogspot.com