Tiga dupa berdiri di kantung gerbang
ratapan Merak Hijau, mendampingi kolam
perut-perut bambu di kaki Harimau Batu. Penggiring
wangi sesaji melipur keringat di pancur raga
para selir tembok awan, semenjak arus
senyumnya membunuh hati permaisuri arak.
Tiga dupa silih berganti semasa empat waktu tertidur
menghianat bumi: berakhir abu, dan kembali
mewujud tiga dupa menyala di kantung
gerbang ratapan Merak Hijau. Menanti asap
terbang ketujuh pelangi, mencakar rasa istana kuning.