»
»
»Dentang Jam Dinding

Dentang Jam Dinding




pada geliat detak jam dinding
aku terpaku

waktu,
memperkosa kecemasanku
tentang derap langkah kaki yang bergema  di ujung-ujung gang buntu
.
ada yang memenjarakan suara kepergian di latar jalan
seakan-akan kehilangan terus berulang
..
maka di sinilah aku berjaga;
mengawasi senja memudar perlahan
sebab, katamu, langitlah yang kerap tabah mengulang kehilangan
..
aku menuliskan kau dalam sebait sajak
sebagai ulir hujan di kaca jendela
dan udara yang mengeringkan doa-doa
atau tentang desir angin yang menggugurkan dedaun rapuh
–melayangkannya, sebelum ia jatuh
.
detik jam terus merekam ingatan
sementara kita tak henti mencoreti dinding di baliknya dengan cerita, sentuhan, pelukan, ciuman, birahi, surga tanpa bumi yang melahirkan tawa, kesenangan, kebahagiaan, harapan dan mimpi mimpi. semu. ya, semu, kau tahu –kita sama tahu– segala kenangan yang terlahir dari dada dan hinggap di kepala ini kelak akan menjelma menjadi hantu-hantu masa lalu yang tanpa belas kasihan segera mencengkeram malam demi malam kita menjadi neraka tanpa api. hanya ada sepi
abadi
.
dentang jam pada dinding memberi tahu kita ada yang telah datang

maka kusiapkan beberapa pelukanmu di ingatan, sebab kutahu
hari-hari mendatang akan hujan
dan kau
tinggal kenangan
Bantu kami menyebarkan artikel diatas dengan menekan tombol LIKE / Tweet / Plus 1. Terima kasih
"Dentang Jam Dinding" was posted by: Kumpulan Puisi-Puisi Menarik blogs, under category and permalinks http://toppuisi.blogspot.com/2013/08/dentang-jam-dinding.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, , Kamis, Agustus 22, 2013.

Comments :