»
»
»Puisiku Bukan Menyakitimu Ibu

Puisiku Bukan Menyakitimu Ibu

Anakmu dikepung rasa sia-sia,
rasa bersalah, rasa amat kotor,
rasa banyak bacot, rasa tak berbuat dan Ibu duduk abadi di hadapan jiwaku,
 dengan senyum yang bagai tak tertanggungkan.
Mestinya anakmu bertugas menulis buku, dan ia telah tuangkan rangka beserta judul-judulnya yang seram.
Tapi begitu jijik ia kepada dirinya sendiri.
Untuk apa semua reka-reka intelektual itu,
 sesudah sekian ratus tulisan berakhir sebagai tulisan itu sendiri?
Buat apa ia melesat begitu tinggi ke langit-langit pikirannya,
untuk kemudian kaget ketika menatap sekelilingnya,
dan meludah tatkala menemukan wajahnya sendiri di kaca?

Apa arti semua kesibukan menggebu-gebu ini, 
sesudah rangkaian demi rangkaian kembang berangkat luruh oleh karena tak ada pot dan ladang? Sesudah sekian aransemen lagu gagal memasuki irama musik zaman yang dengan besar kepala hendak diubahnya?
Mungkin anakmu terlalu mendalam melukisi fantasi sorgawinya,
 sehingga gagal memijakkan kaki secara utuh diatas tanah kehidupan yang bersahaja.
 Mungkin anakmu terlalu perduli terhadap kekecewaannya atas dunia yang berlangsung tidak seperti yang dikehendakinya, padahal siapa tahu itu tak lebih dari kekecewaannya terhadap dirinya sendiri.
Mungkin anakmu sedang kehabisan kepercayaan tehadap dirinya sendiri. Ibu, Ibu, lihatlah anakmu ternyata hanya
seekor anak ayam.
Seekor anak ayam yang ciap-ciap kedinginan.
Pantas awet sakit jiwanya.
Apakah ia akan mati beku, Bu?
Bantu kami menyebarkan artikel diatas dengan menekan tombol LIKE / Tweet / Plus 1. Terima kasih
"Puisiku Bukan Menyakitimu Ibu " was posted by: Kumpulan Puisi-Puisi Menarik blogs, under category and permalinks http://toppuisi.blogspot.com/2013/06/puisiku-bukan-menyakitimu-ibu.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, , Jumat, Juni 28, 2013.

Comments :