dahulu kau gagah perkasa,
pohonmu kuat bagaikan ksatria yang berdiri tegak menapak di tanah merdeka,
dahanmu menjulang tinggi bagaikan sayap garuda yang terbang menjelajah angkasa,
daunmu rimbun bagaikan payung yang menaungi hati nan duka,
akarmu kuat, panjang, menjalar, melingkar bagaikan seribu naga berpesta
Wahai rimba raya,
dahulu kau cantik bagaikan bidadari yang menari gemulai di hamparan pertiwi,
aneka ragam bungamu indah bagaikan hiasan taman surgawi,
menebar wangi dupa setanggi penyejuk hati nan sepi
Wahai rimba raya,
kini engkau merana, menahan tangis nestapa,
pohonmu kering meranggas, dijamah manusia-manusia beringas,
dahanmu patah, ditebas orang-orang serakah,
daunmu layu, dilalap tangan-tangan berdebu,
akarmu lunglai, menahan panasnya api menggerai,
bungamu sirna entah kemana.
putri solo, juni 2008
